Cara Membuat Konten Viral Ala Tanyamarketer
Sudah berkali-kali post, sudah bikin konten capek-capek, eh hasilnya ga ada satupun yang viral. Meskipun sudah coba teknik riding the wave, tapi hasilnya sama sekali gak memuaskan? Hm… jadi penasaran kira-kira bagaimana ya cara membuat konten viral di social media?
Sini Tanyamarketer ajarin cara membuat konten viral di social media…
Apa Sih Konten Viral Itu?
Konten viral sendiri merupakan konten yang disukai oleh para audiens di social media. Karena banyak disukai inilah yang membuat audiens lain dapat melihat bahkan ikut membagikan kepada orang lain. Hal ini dikarenakan algoritma dari social media menggunakan aturan relevansi, sehingga semakin banyak orang yang menyukai sebuah konten maka secara otomatis orang lain yang memiliki ketertarikan serupa dapat ikut melihat konten tersebut. Terlebih sejak booming-nya platform Tiktok belakangan ini, membuat para pengguna social media seperti berlomba-lomba untuk membuat konten yang mampu mendapatkan engagement sebanyak mungkin sehingga dapat masuk ke dalam FYP atau For Your Page.
Singkatnya konten viral adalah konten yang bermuatan positif, menghibur, dan mengedukasi dengan baik. Ditambah lagi jika konten tersebut dapat menarik inisiatif audiens untuk membagikannya ke banyak orang secara bersamaan dan dalam waktu singkat, maka kesempatan konten tersebut menjadi viral menjadi sangat besar.
Untuk menghasilkan sebuah konten yang viral, kamu dapat memakai cara STEPPS dalam pembuatannya. Apa sih yang dimaksud dengan STEPPS ini, yuk kita bahas.
1. Membuat Konten Viral Dengan Social Currency
Cara pertama dalam membuat konten viral ialah social currency. Disini kita sebagai brand harus peduli dengan image yang ditampilkan kepada orang lain. Tentunya kita pasti ingin terlihat pintar, menarik, keren, atau ter-update. Sehingga dalam membuat konten, kita harus memposisikan diri sebagai pembaca, konten seperti apa yang ingin dibagikan ke orang lain dan bagaimana dampak yang akan diberikan.
Contohnya Konten Viral Social Currency :
- Dalam bisnis skincare. Selain menjual produk perawatan yang terbaru, kamu juga dapat berbagi informasi tentang cara merawat kulit agar terlihat awet muda atau bagaimana membuat masker dari bahan alami yang halal dan murah. Orang akan tertarik untuk membaca dan membagikannya ke orang lain.
Cara ini dapat digunakan untuk membuat konten menjadi berkualitas, informatif, dan inovatif sehingga dapat menggerakan para audiens. Cara ini juga bisa menjadi trendsetter di industri bisnis yang kamu jalani loh.
2. Buat Konten Yang Memberikan Efek Triggers
Triggers merupakan kata, frasa, ataupun gambar yang mampu mengingatkan para audiens pada produk atau brand tertentu. Bagaimana caranya mendapatkan triggers dari audiens?. Salah satu caranya adalah dengan membuat branding yang kuat serta konsisten.
Hal in dapat dilakukan dengan menggunakan materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selain membuat interaksi menjadi lebih dekat, pembaca juga lebih mudah untuk memahami hal-hal yang ada kaitannya dengan keseharian mereka.
Contoh Konten Viral Dengan Efek Triggers :
- Seperti menggunakan frase “Kerja Lembur” biasanya kita akan reflek untuk nyanyi “Kerja Lembur Bagai Kuda” seperti iklan Ramayana. Atau seperti kata “Khamu Nanyaaakkk?” yang sempat dipopulerkan oleh salah satu Tiktoker Indoneisa.
Gunakan kata-kata yang mudah diingat dan menarik sehingga bisa menjadi ciri khas tersendiri ketika seseorang mengingat produk atau konten brand kamu. Selain itu, pesan yang diulang-ulang dapat memicu seseorang untuk terus mengingat. Dengan begitu konten yang dibuat akan lebih mudah dibagikan dan menjadi viral.
3. Emotions Dalam Konten Itu Penting
Seperti namanya, cara ini berhubungan dengan konten yang mampu menyentuh emosi dari para audiens. Coba bayangkan jika konten yang dibuat datar-datar saja, pasti orang yang melihat juga datar-datar saja.
Emosi dalam konten itu penting agar para audiens dapat terkoneksi dengan informasi yang diberikan. Emosi yang diberikan dapat berbentuk teks dengan kata sifat atau konten video. Berikan emosi yang kuat seperti menyeramkan, kocak, mengharu biru, membuat marah, dan emosi lainnya.
Contoh dari konten dengan emosi yang kuat :
- Seperti konten Story Telling. Dalam sebuah konten Story Telling terdapat poin yang mengandung emosi kuat seperti seberapa kisah perjuangan owner dalam membangun bisnis, bagaimana jatuh bangunnya, dan apa kisah dibalik kesuksesan sebuah brand dapat diangkat menjadi sebuah konten menarik.
4. Konten Viral Harus Bersifat Public Attention
Konten bisa saja berasal dari sesuatu yang umum atau bisa jadi kamu membuat sesuatu yang baru dan akan dipopulerkan secara umum. Menjadi public attention di social media sangat menguntungkan dan memberikan efek baik untuk engagement dari suatu brand.
Contoh Konten Yang Bersifat Public Attention :
- Seperti brand Samsung yang merilis handphone lipat pertama di dunia (Samsung Galaxy Z Flip) dan kemudian menjadi viral. Alasan utamanya adalah karena handphone lipat seperti itu belum pernah ada sebelumnya, ditambah dengan banyak artis korea yang mulai menggunakan Samsung Galaxy Z Flip ini sehingga produk tersebut viral dan beberapa kompetitor meniru ide tersebut ke dalam produk mereka.
- Menjadi public attention juga bisa dilakukan dengan cara membuat kesan unik dalam suatu brand. Contohnya dengan mengangkat brand ambassador yang tidak terduga seperti yang dilakukan oleh MS Glow For Men. Brand tersebut menggandeng pelawak seperti Babe Cabita & Marshel Widianto untuk menjadi brand ambassador produk perawatan kulit mereka. Hal ini dilihat sebagai sesuatu hal yang berbeda oleh semua orang dan membuat MS Glow For Men menjadi public attention.
5. Adakah Practical Values dari Konten Yang Kamu Buat?
Audiens biasanya akan membagikan konten yang mudah memiliki practical values atau mudah untuk dipraktikkan. Jangan heran, jika tulisan yang cuma teori saja tidak dapat memberikan engagement yang tinggi. Alasannya sudah pasti karena susah prakteknya.
Membuat konten viral dan out of the box itu boleh-boleh saja tapi jika sulit untuk dipraktekan oleh audiens sama saja tidak ada artinya. Pastikan konten yang dibuat bermanfaat dan mudah untuk dilakukan oleh semua orang.
Contoh Konten Dengan Practical Value :
- Misalnya konten tutorial seperti “Tips Menurunkan Berat Badan” atau “Tips Menggunakan Produk Skincare”. Pastikan setiap practical value yang diberikan jelas dan dapat dimengerti oleh semua orang.
6. Wajib Berikan Stories Yang Menarik
Orang-orang lebih suka membaca atau mendengarkan cerita daripada berita, apalagi iklan. Daripada hanya membuat konten berupa informasi yang memberatkan pikiran audiens, lebih baik sesekali memberikan konten stories agar membuat pembaca peduli. Cara yang paling mudah adalah dengan menulis dari sudut pandang orang pertama. Seolah-olah kita sedang memberikan presentasi di depan umum atau bicara pada mereka.
Mengemas konten menjadi narasi yang manarik menjadi unsur terakhir yang membuat konten tersebut viral. Kita dapat fokus untuk memikirkan cerita apa yang membuat banyak orang membagikan konten tersebut. Kamu dapat mengubah informasi deskripsi yang membosankan menjadi narasi yang manarik dan mudah dipahami.
Contoh Konten Yang Memberikan Stories :
- Seperti kalimat “Semua dapat berjualan online di Tokopedia”. Kamu bisa membuat narasi tersebut menjadi sebuah cerita yang menarik. Misalnya dengan membuat karakter yang awalnya stress karena terkena dampak pemotongan gaji saat pandemi. Kemudian ia mencoba untuk berjualan online di Tokopedia dan mendapatkan extra income untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan bisa dipakai untuk memenuhi bucket list si karakter.
Dengan menggunakan cara STEPPS ini, konten kalian bisa mendapatkan peluang untuk menjadi viral yang dapat menghipnotis para audiens di Social Media. Kalian juga dapat menggunakan kombinasi dari unsur-unsur STEPPS ini loh…
Last but not least kalau mau tau saran lainnya tentang digital marketing kalian bisa cek disini ya….
One Response
Good